Abstrak
Pengertian obervasi adalah
suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di
lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang
diteliti. Mahasiswa diajak langsung untuk mengamati objek tertentu diluar lingkungan
kampus, yang bertujuan untuk mendapatkan
suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati, dimana kesimpulan tersebut
disusun dalam sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat untuk bahan
pembelajaran. Pada kesempatan kali ini mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran
dan merangsang kreativitas karena mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri
fenomena yang terjadi. Adapun tempat observasi
kali ini adalah di kantor wali kota, masjid abu darda, bandar seni raja ali
haji, stadion rumbai dan masjid al-ikhsan markaz islamic. Observasi yang kami
lakukan adalah mengamati mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan pada 5 bangunan
tersebut. Prinsip prinsip penyusunanya yaitu sumbu, simetri, hirarki, pengulangan,
irama, datum dan transformasi.
Latar
Belakang
Prinsip-prinsip penyusun
merupakan prinsip –prinsip organisasi tambahan dapat dipakai untuk menciptakan
tatanan dalam suatu komposisi arsitektur. Tatanan merujuk tidak hanya pada
keteraturan geometris saja, tapi lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian
dari suatu keseluruhan ditempatkan secara pantas melalui rujukan pada bagian
bagian lain yang tujuannya agar bisa menghasilkan suatu tatanan yang harmonis.
Terdapatlah suatu ragam dan kompleksitas alami
dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan program bagi bangunan, bentuk dan ruang dari
seluruh jenis bangunan harus menyadari dasar hirarki didalam fungsi fungsi yang
mereka cakup, para pengguna yang dilayani oleh mereka, tujuan tujuan atau makna
yang mereka kemukakan, serta ruang lingkup atau konteks yang mereka sampaikan.
Pengakuan akan keragaman, kompleksitas, dan hirarki didalam pemograman,
perancangan, dan pembuatan bangunan inilah yang akan dibahas dalam prinsip
prinsip penyusunan.
Tatanan tanpa ragam
dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan dapat
menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan idealnya.
Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat visual yang
memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan bervariasi untuk
bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam suatu kesatuan
yang tertata, dipersatukan, dan harmonis
Landasan Teori
Dari penjelasan di atas
kami menemukan 7 prinsip prinsip penyusunan pada bangunan yang kami kunjungi,
yaitu:
1.
Sumbu
1.
Titik
dalam ruang yang terbentuk dari unsur vertikal, linier, atau bentuk-bentuk bangunan terpusat.
2.
Bidang-bidang
vertikal seperti fasade atau muka bangunan yang simetris,menghadapi suatu
halaman yang luas atau ruang terbuka.
3.
Ruang-ruang
yang terbentuk dengan baik, pada umumnya berbantuk terpusat atau teratur.
4.
Pintu
gerbang yang terbuka keluar menghadap pemandangan.
2.
Simetri
Pada dasarnya ada dua
macam simetri:
1.
Simetri
bilateral yang berpedoman pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama
terhadap suatu sumbu yang sama.
2.
Simetri
radial yang terdiri dari unsur-unsur yang sama dan seimbang terhadap dua atau
lebih sumbu yang berpotongan pada suatu titik pusat.
3.
Hirarki
Ternyata di masjid Abu
Darda tidak hanya prinsip penyusunan simetri saja, tetapi juga ada prinsip
penyusunan hirarki didalamnya.
Hirarki dapat dicari
dari:
1.
Ukurannya,
Keadaan dominasi terlihat dari perbedaan ukuran (lebih basar atau lebih kecil).
2.
Bentuknya,
Perbedaan dalam komposisi dapat terlihat dari perubahandalam bentuk geometri
atau keteraturan.
3.
Penempatannya
Penempatan secara
strategis pada komposisi untuk menarik perhatian dapat dilakukan pada lokasi:
a.
Pengakhiran
urutan linier/sumbu
b.
Bagian
tengah dari organisasi simetris
c.
Titik
focus dari organisasi terpusat atau radial
d.
Adanya
jarak tertentu dari suatu komposisi.
4.
Pengulangan
Untuk prinsip penyusunan
pengulangan kami mengobservasi kantor wali kota yang berada di
Bentuk-bentuk ruang
dapat ditata dengan cara pengulangan berdasarkan:
1.
Ukuran
2. Bentuk
3. Karakteristik
detail
5.
Datum
Datum adalah sebuah
garis, bidang, atau ruang yang oleh karena keseimbangan dan keteraturannya
berfungsi untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan mengorganisir suatu pola
bentuk dan ruang. Datum dapat diartikan pada suatu garis, bidang, atau ruang
pedoman dimana unsur-unsur lain dalam suatu komposisi dapat dikaitkan. Datum
mengorganisir suatu pola acak unsur-unsurnya melalui keteraturan, kontinyuitas,
dan kekonstanannya.
Untuk menjadi alat
pengatur, suatu garis datum harus memiliki kontinyuitas visual yang dapat
menembus atau melampaui semua unsur yang mengorganisirnya. Jika berbentuk
bidang datar atau ruang, sebuah datum harus memiliki ukuran yang cukup,
ketertutupan dan keteraturan yang tampak sebagai suatu figure yang dapat merangkum
atau mengumpulkan unsur-unsur yang diorganisir.
Sebuah datum dapat
mengorganisir unsur-unsurnya dengan cara:
1. Garis
= garis dapat memotong atau membentuk sisi-sisi bersama atau susunannya.
Garis-garis dapat membentuk suatu bidang penyatu yang netral.
2. Bidang
= bidang dapat mengumpulkan unsur-unsur dibawahnya atau berfungsi sebagai latar
belakang yang membatasi unsur-unsur tersebut.
3. Ruang
= ruang dapat mengumpulkan unsur-unsur dalam batas-batasnya atau
mengorganisirnya sepanjang sisinya.
6.
Transformasi
Prinsip
penyusunan yang terakhir ini kami mengobservasi stadion rumbai, kami menemukan
bahwa di stadion rumbai terdapat prinsip penyusunan transformasi
Tansformasi system
penyusunan model atau prototype yang dapat menerima atau dimengerti sehingga
melalui suatu rangkaian perubahan terbatas dan pertukaran, konsep perencanaan
yang asli dapat dijelaskan, diperkuat dan dikembangkan bukan dihancurkan.
7.
Irama
Pertama
adalah irama statis. Dalam desain arsitektur, irama statis
merupakan pengulangan dengan pola yang sama dan konsisten.
Prinsip
desain arsitektur irama yang kedua adalah irama dinamis, di mana
faktor penentu pengulangan irama bisa lebih dari satu aspek dan bervariasi.
Dalam desain arsitektur.
PEMBAHASAN
Metode
Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang
digunakan dalam observasi kali ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu
penggambaran suatu kondisi sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan
(observasi) dan studi dokumen. Kami melakukan pengamatan, membuat sketsa dan
membuat video mengenai prinsip prinsip penyusunan terhadap objek serta
pengamatan terhadap masalah masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya
suvey lapangan didapat data data yang sistematis melalui kontak langsung dengan
prinsip prinsip yang ada di bangunan. Pelaksanaan survey ini dilakukan secara
langsung dan merekam fakta dengan apa adanya.
Pelaksanaan dilakukan di
5 tempat yakni, masjid Abu Darda, Bandar Seni Raja Ali Haji, masjid Al-Ikhsan
Markaz Islamic, Kantor Wali Kota dan Stadion Rumbai. Di masjid Abu Darda kami
mendapatkan prinsip penyusunan hirarki dan simetri. Di masjid Al-Ikhsan Markaz
Islamic kami mendapatkan prinsip penyusunan sumbu. Di Bandar Seni Raja Ali Haji
kami mendapatkan prinsip penyusunan datum. . Di Kantor Wali Kota kami
mendapatkan prinsip penyusunan irama dan pengulangan. Di Stadion Rumbai kami
mendapatkan prinsip penyusunan transformasi dan simetri.
Analisa
Pelaksanaan
Teknik analisa pelaksanaan dimulai dari pengumpulan data-data terlebih
dahulu dari survei/observasi lapangan secara langsung. Data-data yang diperoleh
kemudian di analisa dengan cara membuat laporan dari data yang telah ada
tentang prinsip prinsip penyusunan terkait studi arsitektur.
1.
Survey/observasi
bangunan yang memiliki prinsip prinsip penyusunan
2.
Membuat
video tentang 7 prinsip prinsip penyusunan
3.
Mengsketsa
7 sirkulasi prinsip prinsip penyusunan
4.
Menganalisa
hasil observasi dalam bentuk laporan mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan
KESIMPULAN
Prinsip-prinsip penyusun
merupakan prinsip –prinsip organisasi tambahan dapat dipakai untuk menciptakan
tatanan dalam suatu komposisi arsitektur. Tatanan merujuk tidak hanya pada
keteraturan geometris saja, tapi lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian
dari suatu keseluruhan ditempatkan secara pantas melalui rujukan pada bagian
bagian lain yang tujuannya agar bisa menghasilkan suatu tatanan yang harmonis.
Tatanan tanpa ragam
dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan dapat
menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan idealnya.
Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat visual yang
memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan bervariasi untuk
bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam suatu kesatuan
yang tertata, dipersatukan, dan harmonis
Lesson and
Learn
Juwandi; setelah saya mempelajari materi
tentang prinsip prinsip penyusunan ini, saya lebih mengenal prinsip prinsip
penyusunan apa saja yang ada disekitar saya. Sebelumnya saya berfikir bahwa
tugas yang diberikan oleh ibu Rika Cheris yaitu mencari 7 prinsip prinsip
penyusunan yang ada dalam bentuk video ini sangat mudah, dan ternyata tidak
semudah yang dibayangkan. Karna dalam menentukan prinsip prinsip penyusunan yang
ada didalam masjid atau tempat lainnya kita harus menyesuaikan tempat tersebut
dengan teori teori yang ada, benarkah tempat itu mempunyai sirkulasi seperti
yang ada dibuku atau tidak.
Saparudin: Menurut saya, saya merasa senang
belajar seperti ini, mengetahui secara langsung tentang macam macam prinsip
prinsip penyusunan pada banguan yang telah kami survey bersama dengan metode
pembelajaran seperti ini, saya merasa lebih memahami teori yang dicantumkan
didalam buku D.K. Ching dan dijelaskan oleh ibu dosen yang cantik, dan metode
pembelajaran seperti ini memberi saya
kesan betapa pentingnya kerja sama tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
ditugas kali ini saya tidak terlalu banyak kontribusi dikarenakan saya tidak
pintar. Kenapa saya tidak pintar karna saya bukan dukun yang pintar, saya hanya
seseorang yang ingin mencoba.
Fajri Ramadhan; banyak yang saya petik dari
perjalanan kami untuk mencari prinsip prinsip penyusunan ini:
·
Saya
belajar team work (kerja tim)
·
Kebersamaan,
memanagement waktu
·
Dan
saya bisa langsung belajar untuk menyandingkan teori dengan keadaan real
dilapangan (karna dengan adanya kegiatan pembelajaran seperti ini, selain
menambah soft skill, kita bisa lebih menyikapi atau peduli pada lingkungan
disekitar.
·
Bagi
saya pembelajaran seperti ini sangat dibutuhkan, untuk menunjang kreativitas
kami, karna kami belajar menganalisa, setelah itu berusaha untuk mencari
solusi. Lalu mengumpulkan ide.
Desra Mellenia Saputri; Metode belajar praktek
adalah suatu cara pembelajaran yang paling saya suka karena di situ kita bisa melihat
langsung objek yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreativitas
karena kita menyaksikan dan membuktikan sendiri hal yang terjadi. Lalu kami
aplikasikan dalam sebuah sketsa, laporan dan video mengenai prinsip prinsip
penyusunan yang ada. Dengan adanya kuliah lapangan ini saya semakin paham
tentang macam macam prinsip prinsip penyusunan yang ada pada bangunan. Dalam
hal ini kami bekerja sama membangun team work yang luar biasa, tanpa kerja sama
tim work laporan ini tidak akan terselesaikan.
Foto-foto