ABSTRAK
Praktek Kuliah Lapangan
adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek tertentu diluar lingkungan kampus,
yang bertujuan untuk mencapai tujuan intruksional tertentu. Mahasiswa diajak
melihat langsung objek yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang
kreatifitas karena mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena alam
yang terjadi. Observasi yang kami lakukan adalah mengamati mengenai 7 prinsip
prinsip penyusunan pada 5 bangunan tersebut. Prinsip prinsip penyusunanya yaitu
sumbu, simetri, hirarki, pengulangan, irama, datum dan transformasi.
LATAR BELAKANG
Bangunan merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang paling utama pada masa sekarang, sama halnya dengan makanan dan
kebutuhan pokok lainnya, bangunan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Tanpa adanya suatu bangunan manusia tidak akan bisa melakukan berbagai
aktivitas dalam melakukan kehidupan misalnya seperti tidur, masak, mandi dan
lain sebagainya.
Terdapatlah suatu ragam
dan kompleksitas alami dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan program bagi
bangunan, bentuk dan ruang dari seluruh jenis bangunan harus menyadari dasar
hirarki didalam fungsi fungsi yang mereka cakup, para pengguna yang dilayani
oleh mereka, tujuan tujuan atau makna yang mereka kemukakan, serta ruang lingkup
atau konteks yang mereka sampaikan. Pengakuan akan keragaman, kompleksitas, dan
hirarki didalam pemograman, perancangan, dan pembuatan bangunan inilah yang
akan dibahas dalam prinsip prinsip penyusunan.
Tatanan tanpa ragam
dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan dapat
menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan idealnya.
Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat visual yang
memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan bervariasi untuk
bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam suatu kesatuan
yang tertata, dipersatukan, dan harmonis
Prinsip prinsip yang bisa digunakan
untuk menciptakan tatanan di dalam suatu komposisi arsitektural. Tatanan
merujuk tidak hanya pada kesatuan geometris saja, tapi pada suatu kondisi
dimana setiap bagian dari suatu keseluruhan ditempatkan secara pantas melalui
rujukan pada bagianbagian lain yang tujuanya agar bisa menghasilkan suatu
tatanan yang harmonis.
LANDASAN TEORI
Teori
yang berkaitan dengan laporan sirkulasi terdiri atas teori prinsip prinsip
penyusuan, diantaranya sumbu, simetri, hirarki, irama, datum, pengulangan, dan
transformasi yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a)
Sumbu
Pengertian sumbu sendiri adalah sebuah garis yang terbentuk
oleh dua buah titik dalam ruang dimana terhadap garis tersebut, bentuk-bentuk
dan ruang-ruang dapat disusun. Suatu sumbu dapat diperkuat oleh sisi-sisi
yang yang membatasi searah panjangnya. Unsur-unsur yang mengakhiri suatu sumbu
saling berhubungan satu sama lain dan mendapatkan perhatian ( focus ) visual.
b)
Simetri
Penekanan bentuk dan
ruang yang sama serta seimbang terhadap suatu garis bersama (sumbu) atau titik.
Prinsip penataan sumbu dapat ada tanpa keadaan simetris yang terus menerus
sedangkan kondisi simetris tidak dapat ada tanpa adanya suatu sumbu.
Pada dasarnya ada dua macam
simetri:
1.
Simetri
bilateral yang berpedoman pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama
terhadap suatu sumbu yang sama.
2.
Simetri
radial yang terdiri dari unsur-unsur yang sama dan seimbang terhadap dua atau
lebih sumbu yang berpotongan pada suatu titik pusat.
c)
Hirarki
Hirarki adalah suatu
perbedaan dalam bentuk dan ruang untuk menunjukkan derajad kepentingan,
peran-peran, fungsional, format, dan simbolis. Suatu bentuk atau ruang yang
ditetapkan sebagai suatu yang penting atau menonjol terhadap suatu organisasi
harus dibuat secara khusus.
Hirarki dapat dicari dari:
1.
Ukurannya,
Keadaan dominasi terlihat dari perbedaan ukuran (lebih basar atau lebih kecil).
2.
Bentuknya,
Perbedaan dalam komposisi dapat terlihat dari perubahandalam bentuk geometri
atau keteraturan.
3.
Penempatannya
Penempatan secara strategis pada
komposisi untuk menarik perhatian dapat dilakukan pada lokasi:
a.
Pengakhiran
urutan linier/sumbu
b.
Bagian
tengah dari organisasi simetris
c.
Titik
focus dari organisasi terpusat atau radial
d.
Adanya
jarak tertentu dari suatu komposisi
d)
Pengulangan
Pengulangan adalah penggunaan pola-pola yang sama dengan suatu irama untuk
mengorganisir suatu susunan bentuk-bentuk atau ruang yang serupa. Pengulangan
merupakan suatu cara untuk mengorganisir bentuk-bentuk dan ruang-ruang dalam
arsitektur. Irama adalah pengulangan yang teratur dan harmonis dari garis,
bentuk, potongan, atau warna.
Bentuk-bentuk ruang dapat ditata
dengan cara pengulangan berdasarkan:
1.
Ukuran
2. Bentuk
3. Karakteristik
detail
e)
Datum
Datum adalah sebuah
garis, bidang, atau ruang yang oleh karena keseimbangan dan keteraturannya
berfungsi untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan mengorganisir suatu pola
bentuk dan ruang. Datum dapat diartikan pada suatu garis, bidang, atau ruang
pedoman dimana unsur-unsur lain dalam suatu komposisi dapat dikaitkan. Datum
mengorganisir suatu pola acak unsur-unsurnya melalui keteraturan, kontinyuitas,
dan kekonstanannya.
Sebuah datum dapat mengorganisir
unsur-unsurnya dengan cara:
1. Garis
= garis dapat memotong atau membentuk sisi-sisi bersama atau susunannya.
Garis-garis dapat membentuk suatu bidang penyatu yang netral.
2. Bidang
= bidang dapat mengumpulkan unsur-unsur dibawahnya atau berfungsi sebagai latar
belakang yang membatasi unsur-unsur tersebut.
3. Ruang
= ruang dapat mengumpulkan unsur-unsur dalam batas-batasnya atau
mengorganisirnya sepanjang sisinya.
f)
Transformasi
Prinsip-prinsip tentang konsep
arsitektur atau organisasi yang dapat dipertahankan, diperkuat dan dibangun
melalui sederetan manipulasi dan transformasi. Prinsip transformasi
memungkinkan seorang arsitek untuk memilih model arsitektur prototype, dimana
struktur formal dan penyusunan unsur-unsurnya cocok dan sesuai, lalu merubahnya
melalui suatu rangkaian manipulasi.
Tansformasi system
penyusunan model atau prototype yang dapat menerima atau dimengerti sehingga
melalui suatu rangkaian perubahan terbatas dan pertukaran, konsep perencanaan
yang asli dapat dijelaskan, diperkuat dan dikembangkan bukan dihancurkan.
g)
Irama
Irama dalam desain
arsitektur, yang dimaksud irama adalah penataan dari sebuah elemen yang
harmonis. Elemen inipun bisa bervariasi mulai dari bentuk, warna, hingga
perabot dan dekor
ruangan. Prinsip irama dalam desain arsitektur sendiri dibagi
menjadi dua jenis irama.
Pertama adalah irama
statis. Dalam desain arsitektur, irama statis merupakan pengulangan dengan
pola yang sama dan konsisten.
Prinsip desain arsitektur
irama yang kedua adalah irama dinamis, di mana faktor penentu
pengulangan irama bisa lebih dari satu aspek dan bervariasi. Dalam desain
arsitektur.
METODE PELAKSANAAN
Metode yang kami
melakukan yaitu pengamatan, membuat sketsa dan membuat video mengenai prinsip
prinsip penyusunan terhadap objek serta pengamatan terhadap masalah masalah
yang ada secara langsung. Dengan adanya suvey lapangan didapat data data yang
sistematis melalui kontak langsung dengan prinsip prinsip yang ada di bangunan.
Pelaksanaan survey ini dilakukan secara langsung dan merekam fakta dengan apa
adanya.
Pelaksanaan dilakukan
di 7 tempat yakni, Masjid Agung An-nur, Jalan Diponegoro, masjid Ar-Rahman,
Kantor Gubernur, Kantor kejaksaan, Gedung Fakultas Kedokteran Unri dan Gedung
baru Polda Riau.
1.
Di
masjid Agung An-nur kami mendapatkan prinsip penyusunan Simetri.
2.
Di
masjid Ar-Rahman kami mendapatkan prinsip penyusunan Pengulangan.
3.
Di
Jalan Diponegoro kami mendapatkan prinsip penyusunan Sumbu.
4.
Di
Kantor Kejaksaan kami mendapatkan prinsip penyusunan Transformasi.
5.
Di
Kantor Gubernur kami mendapatkan prinsip penyusunan Hirarki.
6.
Di
Gedung Fakultas Kedokteran Unri kami mendapatkan prinsip penyusunan Irama.
7.
Di
Gedung baru Polda Riau kami mendapatkan prinsip penyusunan Datum
METODE OBSERVASI
Metode observasi yaitu metode
pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis
mengenai hal-hal penting terhadap objek serta pengamatan terhadap
masalah-masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya survei lapangan di dapat
data-data sistematis melalui kontak langsung dengan sirkulasi dilokasi
tersebut, yaitu dengan melakukan identifikasi karakter-karakter sirkulasi guna
mengetahui kependudukannya terhadap bangunan. Pelaksanaan survei ini
dilaksanakan secara langsung. Survei ini berfungsi untuk mendapatkan data
berupa Kondisi bentuk site dan Pengamatan aktifitas, dokumentasi gambar atau
video dengan mengunakan kamera DSLR atau Smartphone
ANALISA
PELAKSANAAN
Teknik analisa pelaksanaan dimulai dari pengumpulan data-data terlebih
dahulu dari survei/observasi lapangan secara langsung. Data-data yang diperoleh
kemudian di analisa dengan cara membuat laporan dari data yang telah ada
tentang prinsip prinsip penyusunan terkait studi arsitektur.
a)
Survey/observasi
bangunan yang memiliki prinsip prinsip penyusunan
b)
Membuat
video tentang 7 prinsip prinsip penyusunan
c)
Mengsketsa
7 sirkulasi prinsip prinsip penyusunan
d)
Menganalisa
hasil observasi mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan
e)
Membuat
laporan dari hasil observasi mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan
KESIMPULAN
Dari data yang telah
kami dapat, Dapat kita simpulkan bahwasannya ada banyak bangunan yang dapat
dijadikan contoh atau referensi untuk mempelajari tentang prinsip prinsip dalam
arsitektur, mulai dari yang sederhana sampai yang agak rumit. Kita sebagai
mahasiswa yang akan meneruskan sebuah konsep konsep dari prinsip ini harus bisa
lebih cepat memahaminya agar prinsip ini tidak membuat kita bingung kedepannya,
baik untuk pelajaran maupun yang akan di bawa kedunia kerja.
Tatanan merujuk tidak hanya pada keteraturan geometris
saja, tapi lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian dari suatu keseluruhan
ditempatkan secara pantas melalui rujukan pada bagian bagian lain yang
tujuannya agar bisa menghasilkan suatu tatanan yang harmonis. Tatanan tanpa
ragam dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan
dapat menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan
idealnya. Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat
visual yang memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan
bervariasi untuk bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam
suatu kesatuan yang tertata, dipersatukan, dan harmonis.
LESSON AND LEARN
Bayhaki; Sebelum
memahami prinsip penyusunan saya melihat bangunan tertentu seperti sama saja
dan terkadang melihat bangunannya masih belum faham maksud dan fungsinya, semua
bangunan sama saja hanya saja eksteriornya berbeda. Dan sekarang saya jadi
lebih tahu bagaimana prinsip penyusunan disebuah bangunan. saya jadi tidak
bosan dalam belajar karena turun langsung ke lapangan bersama teman.
Fadry
Fadhli : menurut
saya, memahami materi langsung ke praktik kerja lapangan ini adalah metode yang
paling efektif dalam memahami suatu materi perkuliahan Dan
pembelajaran yang saya dapat adalah, semua pekerjaan yang berat apabila
dilakukan secara bersama semua akan terasa ringan.
Ariyadi ; mempelajari
dan memahami tentang prinsip-prinsip penyusunan secara langsung meninjau ke
lapangan akan sangat mudah untuk memahaminya, karena kita bisa tahu secara
langsung bagaimana fungsi, bentuk, serta sirkulasi yang ada pada bangunan” yang
kita lihat. Dan yang paling terpenting adalahkita senantiasa mengimbangi
pemahaman teori dan praktek agar berguna dalam kehidupan sehari-hari dan untuk
masa depan.
Rahmatan
firdaus; pada
pembelajaran seperti ini sangat membantu saya untuk memahami apa itu
prinsip-perinsip penyusunan yang dijelaskan di buku france d.k ching. melakukan
observasi lapangan memudahkan saya untuk mengingat bentuk, materi pada
pembelajaran ini, pengeditan video yang dilakukan berulang ulang pada tiap
objeknya juga membantu mengingat tentang pembelajaran tersebut.
Untuk hasil silahkan kunjungi : https://youtu.be/8-xU-XJtMys
Dokumentasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar