Senin, 08 Juli 2019

7 PERINSIP PENYUSUNAN (K7)


Abstrak
Pengertian obervasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Mahasiswa diajak langsung untuk mengamati objek tertentu diluar lingkungan kampus, yang bertujuan untuk  mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati, dimana kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat untuk bahan pembelajaran. Pada kesempatan kali ini mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran dan merangsang kreativitas karena mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena  yang terjadi. Adapun tempat observasi kali ini adalah di kantor wali kota, masjid abu darda, bandar seni raja ali haji, stadion rumbai dan masjid al-ikhsan markaz islamic. Observasi yang kami lakukan adalah mengamati mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan pada 5 bangunan tersebut. Prinsip prinsip penyusunanya yaitu sumbu, simetri, hirarki, pengulangan, irama, datum dan transformasi.

Latar Belakang
Prinsip-prinsip penyusun merupakan prinsip –prinsip organisasi tambahan dapat dipakai untuk menciptakan tatanan dalam suatu komposisi arsitektur. Tatanan merujuk tidak hanya pada keteraturan geometris saja, tapi lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian dari suatu keseluruhan ditempatkan secara pantas melalui rujukan pada bagian bagian lain yang tujuannya agar bisa menghasilkan suatu tatanan yang harmonis.
 Terdapatlah suatu ragam dan kompleksitas alami dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan program bagi bangunan, bentuk dan ruang dari seluruh jenis bangunan harus menyadari dasar hirarki didalam fungsi fungsi yang mereka cakup, para pengguna yang dilayani oleh mereka, tujuan tujuan atau makna yang mereka kemukakan, serta ruang lingkup atau konteks yang mereka sampaikan. Pengakuan akan keragaman, kompleksitas, dan hirarki didalam pemograman, perancangan, dan pembuatan bangunan inilah yang akan dibahas dalam prinsip prinsip penyusunan.
Tatanan tanpa ragam dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan dapat menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan idealnya. Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat visual yang memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan bervariasi untuk bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam suatu kesatuan yang tertata, dipersatukan, dan harmonis

Landasan Teori
Dari penjelasan di atas kami menemukan 7 prinsip prinsip penyusunan pada bangunan yang kami kunjungi, yaitu:
1.      Sumbu
prinsip penyusunan sumbu kami lakukan di Bangkinang tepatnya di masjid Al-Ikhsan Markaz Islamic karna kami menemukan sebuah sumbu yang berbentuk linier dimana ia memiliki kwalitas panjang dan arah yang menimbulkan adanya gerak dan pandangan sepanjang lintasannya.
 Pengertian sumbu sendiri adalah sebuah garis yang terbentuk oleh dua buah titik dalam ruang dimana terhadap garis tersebut, bentuk-bentuk dan ruang-ruang dapat disusun. Suatu sumbu dapat diperkuat oleh sisi-sisi yang yang membatasi searah panjangnya. Unsur-unsur yang mengakhiri suatu sumbu saling berhubungan satu sama lain dan mendapatkan perhatian ( focus ) visual.



Unsur-unsur pengakhiran suatu sumbu dapat berupa:
1.       Titik dalam ruang yang terbentuk dari unsur vertikal, linier, atau bentuk-bentuk   bangunan terpusat.
2.      Bidang-bidang vertikal seperti fasade atau muka bangunan yang simetris,menghadapi suatu halaman yang luas atau ruang terbuka.
3.      Ruang-ruang yang terbentuk dengan baik, pada umumnya berbantuk terpusat atau teratur.
4.      Pintu gerbang yang terbuka keluar menghadap pemandangan. 





2.      Simetri
Penekanan bentuk dan ruang yang sama serta seimbang terhadap suatu garis bersama (sumbu) atau titik. Prinsip penataan sumbu dapat ada tanpa keadaan simetris yang terus menerus sedangkan kondisi simetris tidak dapat ada tanpa adanya suatu sumbu. 
Observasi yang kedua ini kami lanjut ke masjid Abu Darda dan Stadion Rumbai kami mendapatkan prinsip prinsip penyusunan simetri didalamnya.
Pada dasarnya ada dua macam simetri:
1.      Simetri bilateral yang berpedoman pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama terhadap suatu sumbu yang sama.
2.      Simetri radial yang terdiri dari unsur-unsur yang sama dan seimbang terhadap dua atau lebih sumbu yang berpotongan pada suatu titik pusat.








\



3.      Hirarki

Hirarki adalah suatu perbedaan dalam bentuk dan ruang untuk menunjukkan derajad kepentingan, peran-peran, fungsional, format, dan simbolis. Suatu bentuk atau ruang yang ditetapkan sebagai suatu yang penting atau menonjol terhadap suatu organisasi harus dibuat secara khusus.


Ternyata di masjid Abu Darda tidak hanya prinsip penyusunan simetri saja, tetapi juga ada prinsip penyusunan hirarki didalamnya.
Hirarki dapat dicari dari:           
1.      Ukurannya, Keadaan dominasi terlihat dari perbedaan ukuran (lebih basar atau lebih kecil).
2.      Bentuknya, Perbedaan dalam komposisi dapat terlihat dari perubahandalam bentuk geometri atau keteraturan.
3.      Penempatannya
Penempatan secara strategis pada komposisi untuk menarik perhatian dapat dilakukan pada lokasi:
a.      Pengakhiran urutan linier/sumbu
b.      Bagian tengah dari organisasi simetris
c.      Titik focus dari organisasi terpusat atau radial
d.      Adanya jarak tertentu dari suatu komposisi.



4.      Pengulangan
      Pengulangan adalah penggunaan pola-pola yang sama dengan suatu irama untuk mengorganisir suatu susunan bentuk-bentuk atau ruang yang serupa. Pengulangan merupakan suatu cara untuk mengorganisir bentuk-bentuk dan ruang-ruang dalam arsitektur. Irama adalah pengulangan yang teratur dan harmonis dari garis, bentuk, potongan, atau warna.

Untuk prinsip penyusunan pengulangan kami mengobservasi kantor wali kota yang berada di
Bentuk-bentuk ruang dapat ditata dengan cara pengulangan berdasarkan:
1.            Ukuran
2.       Bentuk
3.       Karakteristik detail


5.      Datum
     Lanjut perjalanan kami mengobservasi prinsip prinsip penyusunan yakni datum yang kami temukan pada bangunan di Bandar Seni Raja Ali Haji.
Datum adalah sebuah garis, bidang, atau ruang yang oleh karena keseimbangan dan keteraturannya berfungsi untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan mengorganisir suatu pola bentuk dan ruang. Datum dapat diartikan pada suatu garis, bidang, atau ruang pedoman dimana unsur-unsur lain dalam suatu komposisi dapat dikaitkan. Datum mengorganisir suatu pola acak unsur-unsurnya melalui keteraturan, kontinyuitas, dan kekonstanannya.
Untuk menjadi alat pengatur, suatu garis datum harus memiliki kontinyuitas visual yang dapat menembus atau melampaui semua unsur yang mengorganisirnya. Jika berbentuk bidang datar atau ruang, sebuah datum harus memiliki ukuran yang cukup, ketertutupan dan keteraturan yang tampak sebagai suatu figure yang dapat merangkum atau mengumpulkan unsur-unsur yang diorganisir.
Sebuah datum dapat mengorganisir unsur-unsurnya dengan cara:
1.       Garis = garis dapat memotong atau membentuk sisi-sisi bersama atau susunannya. Garis-garis dapat membentuk suatu bidang penyatu yang netral.
2.       Bidang = bidang dapat mengumpulkan unsur-unsur dibawahnya atau berfungsi sebagai latar belakang yang membatasi unsur-unsur tersebut.
3.       Ruang = ruang dapat mengumpulkan unsur-unsur dalam batas-batasnya atau mengorganisirnya sepanjang sisinya.



6.      Transformasi
     Prinsip-prinsip tentang konsep arsitektur atau organisasi yang dapat dipertahankan, diperkuat dan dibangun melalui sederetan manipulasi dan transformasi. Prinsip transformasi memungkinkan seorang arsitek untuk memilih model arsitektur prototype, dimana struktur formal dan penyusunan unsur-unsurnya cocok dan sesuai, lalu merubahnya melalui suatu rangkaian manipulasi.

            Prinsip penyusunan yang terakhir ini kami mengobservasi stadion rumbai, kami menemukan bahwa di stadion rumbai terdapat prinsip penyusunan transformasi
Tansformasi system penyusunan model atau prototype yang dapat menerima atau dimengerti sehingga melalui suatu rangkaian perubahan terbatas dan pertukaran, konsep perencanaan yang asli dapat dijelaskan, diperkuat dan dikembangkan bukan dihancurkan.

7.      Irama
Irama dalam desain arsitektur, yang dimaksud irama adalah penataan dari sebuah elemen yang harmonis. Elemen inipun bisa bervariasi mulai dari bentuk, warna, hingga perabot dan dekor ruangan. Prinsip irama dalam desain arsitektur sendiri dibagi menjadi dua jenis irama.
Pertama adalah irama statis. Dalam desain arsitektur, irama statis merupakan pengulangan dengan pola yang sama dan konsisten.
Prinsip desain arsitektur irama yang kedua adalah irama dinamis, di mana faktor penentu pengulangan irama bisa lebih dari satu aspek dan bervariasi. Dalam desain arsitektur.



PEMBAHASAN
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam observasi kali ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu penggambaran suatu kondisi sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan (observasi) dan studi dokumen. Kami melakukan pengamatan, membuat sketsa dan membuat video mengenai prinsip prinsip penyusunan terhadap objek serta pengamatan terhadap masalah masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya suvey lapangan didapat data data yang sistematis melalui kontak langsung dengan prinsip prinsip yang ada di bangunan. Pelaksanaan survey ini dilakukan secara langsung dan merekam fakta dengan apa adanya.
Pelaksanaan dilakukan di 5 tempat yakni, masjid Abu Darda, Bandar Seni Raja Ali Haji, masjid Al-Ikhsan Markaz Islamic, Kantor Wali Kota dan Stadion Rumbai. Di masjid Abu Darda kami mendapatkan prinsip penyusunan hirarki dan simetri. Di masjid Al-Ikhsan Markaz Islamic kami mendapatkan prinsip penyusunan sumbu. Di Bandar Seni Raja Ali Haji kami mendapatkan prinsip penyusunan datum. . Di Kantor Wali Kota kami mendapatkan prinsip penyusunan irama dan pengulangan. Di Stadion Rumbai kami mendapatkan prinsip penyusunan transformasi dan simetri.

Analisa Pelaksanaan
Teknik analisa pelaksanaan dimulai dari pengumpulan data-data terlebih dahulu dari survei/observasi lapangan secara langsung. Data-data yang diperoleh kemudian di analisa dengan cara membuat laporan dari data yang telah ada tentang prinsip prinsip penyusunan terkait studi arsitektur.
1.      Survey/observasi bangunan yang memiliki prinsip prinsip penyusunan
2.      Membuat video tentang 7 prinsip prinsip penyusunan
3.      Mengsketsa 7 sirkulasi prinsip prinsip penyusunan
4.      Menganalisa hasil observasi dalam bentuk laporan mengenai 7 prinsip prinsip penyusunan

LINK YOUTUBE : https://youtu.be/AYUbCwyyfHk


KESIMPULAN
Prinsip-prinsip penyusun merupakan prinsip –prinsip organisasi tambahan dapat dipakai untuk menciptakan tatanan dalam suatu komposisi arsitektur. Tatanan merujuk tidak hanya pada keteraturan geometris saja, tapi lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian dari suatu keseluruhan ditempatkan secara pantas melalui rujukan pada bagian bagian lain yang tujuannya agar bisa menghasilkan suatu tatanan yang harmonis.
Tatanan tanpa ragam dapat menghasilkan suatu monotoni atau kebosanan, ragam tanpa tatanan dapat menghasilkan kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupakan idealnya. Prinsip prinsip penyusunan berikut ini dipandang sebagai prangkat visual yang memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yang berbeda dan bervariasi untuk bersama sama hadir secara perseptual atau konseptual didalam suatu kesatuan yang tertata, dipersatukan, dan harmonis

Lesson and Learn
Juwandi; setelah saya mempelajari materi tentang prinsip prinsip penyusunan ini, saya lebih mengenal prinsip prinsip penyusunan apa saja yang ada disekitar saya. Sebelumnya saya berfikir bahwa tugas yang diberikan oleh ibu Rika Cheris yaitu mencari 7 prinsip prinsip penyusunan yang ada dalam bentuk video ini sangat mudah, dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Karna dalam menentukan prinsip prinsip penyusunan yang ada didalam masjid atau tempat lainnya kita harus menyesuaikan tempat tersebut dengan teori teori yang ada, benarkah tempat itu mempunyai sirkulasi seperti yang ada dibuku atau tidak.
Saparudin: Menurut saya, saya merasa senang belajar seperti ini, mengetahui secara langsung tentang macam macam prinsip prinsip penyusunan pada banguan yang telah kami survey bersama dengan metode pembelajaran seperti ini, saya merasa lebih memahami teori yang dicantumkan didalam buku D.K. Ching dan dijelaskan oleh ibu dosen yang cantik, dan metode pembelajaran  seperti ini memberi saya kesan betapa pentingnya kerja sama tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ditugas kali ini saya tidak terlalu banyak kontribusi dikarenakan saya tidak pintar. Kenapa saya tidak pintar karna saya bukan dukun yang pintar, saya hanya seseorang yang ingin mencoba.

Fajri Ramadhan; banyak yang saya petik dari perjalanan kami untuk mencari prinsip prinsip penyusunan ini:
·        Saya belajar team work (kerja tim)
·        Kebersamaan, memanagement waktu
·        Dan saya bisa langsung belajar untuk menyandingkan teori dengan keadaan real dilapangan (karna dengan adanya kegiatan pembelajaran seperti ini, selain menambah soft skill, kita bisa lebih menyikapi atau peduli pada lingkungan disekitar.
·        Bagi saya pembelajaran seperti ini sangat dibutuhkan, untuk menunjang kreativitas kami, karna kami belajar menganalisa, setelah itu berusaha untuk mencari solusi. Lalu mengumpulkan ide.
Desra Mellenia Saputri; Metode belajar praktek adalah suatu cara pembelajaran yang paling saya suka karena di situ kita bisa melihat langsung objek yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreativitas karena kita menyaksikan dan membuktikan sendiri hal yang terjadi. Lalu kami aplikasikan dalam sebuah sketsa, laporan dan video mengenai prinsip prinsip penyusunan yang ada. Dengan adanya kuliah lapangan ini saya semakin paham tentang macam macam prinsip prinsip penyusunan yang ada pada bangunan. Dalam hal ini kami bekerja sama membangun team work yang luar biasa, tanpa kerja sama tim work laporan ini tidak akan terselesaikan.


Foto-foto











Tidak ada komentar:

Posting Komentar