Jumat, 05 Juli 2019

TUGAS ACTIVE LEARNING SIRKULASI PADA LINGKUNGAN DAN KAWASAN (K7)


Abstrak
Praktek Kuliah Lapangan adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek tertentu diluar lingkungan kampus, yang bertujuan untuk mencapai tujuan intruksional tertentu. Mahasiswa diajak melihat langsung objek yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreatifitas karena mahasiswa menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena alam yang terjadi. Adapun tempat pelaksanaan praktek kuliah lapangan adalah di Masjid  Agung Annur, living world,  dan suzuya. Bidang kerja yang dilakukan adalah mengsketsa objek sirkulasi, terdapat 6 sirkulasi yaitu sirkulasi linier, radial, spiral, grid, jaringan dan komposit.

Latar Belakang
Bangunan merupakan suatu kebutuhan pokok yang tidak mungkin bisa digantikan posisinya di dalam kehidupan manusia karena berbagai kegiatan manusia akan dilakukan di bangunan tersebut. Untuk sebagian orang zaman sekarang, sebuah bangunan tidak hanya sebagai tempat melakukan aktifitas sehari-hari tetapi juga bangunan dapat sebagai gaya hidup bagi pemiliknya untuk meningkatkan derajat kehidupan bagi pemiliknya serta bangunan juga menunjukkan suatu kualitas hidup bagi pemiliknya. Sirkulasi akan sangat penting dengan bangunan karena merupakan suatu akses yang digunakan untuk menuju bangunan baik dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan sehingga sirkulasi harus memberikan suatu kenyamanan bagi penggunanya. Ruang luar nantinya akan sangat berhubungan dengan penataan lansekap yang akan memberikan rasa nyaman penggunan bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan, hal ini yang akan dipengaruhi oleh elemen-elemen luar.
Sirkulasi mempunyai pengertian sebagai peredaran di satu tempat ke tempat lain sedang sirkulasi adalah suatu tipe gerakan melalui ruang. Ruang tempat kita bergerak ruang sirkulasi diartikan sebagai tali pergerakan yang terlihat menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan atau bagian yang satu dengan yang lain di dalam maupun di luar bangunan.Pada penelitian ini dibatasi hanya pada sistem sirkulasi manusia saja.
Menurut D.K Ching Persimpangan atau perlintasan jalan selalu merupakan titik  pengambilan putusan bagi orang yang mendekatinya. Kontinuitas dan skala dari masing-masing jalan pada sebuah persimpangan dapat menolong kita membedakan antara jalan utama menuju ruang-ruang utama dan jalan sekunder yang menuju ruang-ruang sekunder. Jika jalan-jalan pada suatu perlintasan adalah seimbang satu sama lain, harus disediakan ruang yang cukup agar memungkinkan orang berhenti sejenak dan mengarahkan dirinya. Pola sirkulasi ruang dibagi menjadi  6 bagian:
1.       Linier 
Merupakan jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran. Ciri-ciri pola sirkulasi linier, antara lain (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
·      Sirkulasi pergerakan padat bila panjang jalan tak terbatas dan hubungan aktifitas kurang efisien.
·      Gerakan hanya 2 arah dan memiliki arah yang jelas.
·      Cocok untuk sirkulasi terbatas.
·      Perkembangan pembangunan sepanjang jalan.
·      Mengarahkan sirkulasi pada titik pusat.

2.        Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama. Ciri-ciri dari pola sirkulasi radial adalah sebagai beriku (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
·         Orientasi jelas.
·         Masalah yang ditimbulkan merupakan masalah yang sulit di tanggulangi
·         Kurang mengindahkan kondisi alam.
·         Sulit dikombinasikan dengan pola yang lain.
·         Menghasilkan bentuk yang ganjil.
·         Menunjang keberadaan monumen penting.
·         Pergerakan resmi.
·         Mengarahkan sirkulasi pada titik pusat.

3.       Spiral
Merupakan suatu pola sirkulasi ruang dengan cara berputar menjauhi titik pusat. Pola sirkulasi ini sangat berguna pada lahan yang mempunyai luas terbatas dan pada lahan yang mempunyai kontur tanah yang curam.

4.       Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat. Ciri-ciri pola sirkulasi grid adalah sebagai berikut (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
·       Memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah sehingga hubungan aktifitas kompak dan efisien.
·       Menata grid berdasarkan sistem heararki jalan.
·        Penataan bangunan di sisi jalan dengan karakter yang berbeda.
·        Kesan monoton ditanggulangi.
·        Masalah kurang menginahkan kondisi alam sulit ditanggulangi.
·      Masalah kemacetan pada titik simpul ditanggulangi dengan mengatur sirkulasi searah.
·    Akibat dimensi yang sama pada grid secara visual akan menciptakan kesan monoton.
·        Kurang mengindahkan kondisi alam seperti topografi keistimewaan tapak.
·   Semakin jauh dari simpul jalan pergerakan semakin baik namun pada titik simpulnya dapat menimbulkan kemacetan akibat banyak arah sirkulasi yang ditampung pada titik simpul tersebut.
·         Kepadatan gerakan atau sirkulasi lebih mungkin dihindari.

5.       Jaringan
Sebuah konfigurasi jaringan terdiri dari jalur – jalur yang menghubungkan titik – tiitk yang terbentuk di dalam ruang.
6.       Komposit
Pada kenyataannya, sebuah bangunan biasanya menggunakan kombinasi pola- pola yang berurutan. Titik penting pada pola manapun akan menjadi pusat aktivitas, akses – akses masuk ke dalam ruangan dan aula, serta tempat bagi sirkulasi vertikal yang disediakan dengan tangga, ram, dan elevator. Untuk mencegah terjadinya sebuah jalur cabang yang berbelit dan tidak terorientasi, perlu ada susunan hirarkis di antara jalur dan titik – titik sebuah bangunan dengan cara membedakan skala, bentuk, panjang, dan penempatan mereka.

Landasan Teori
Sirkulasi adalah elemen yang sangat kuat dalam membentuk struktur lingkungan.
3 prinsip utama dalam pengaturan teknik sirkulasi :
·         Jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif.
·         Jalan harus dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi   jelas terbaca.
·         Sektor publik harus terpadu dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun definisi sirkulasi menurut beberapa para ahli:
1.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono, 2008:1361), sirkulasi adalah suatu peredaran.
2.      Menurut Cryill M. Haris (1975) menyebutkan bahwa sirkulasi merupakan suatu pola lalu lintas atau pergerakan yang terdapat dalam suatu area atau bangunan. Di dalam bangunan, suatu pola pergerakan memberukan keluwesan, pertimbangan ekonomis, dan fungsional.
3.      Tali yang terlihat dan menghubungkan ruang-ruang dalam suatu bangunan atau tali yang menghubungkan deretan ruang dalam dan ruang luar secara bersama-sama (D.K. Chink, 1973).
Unsur - unsur dari sirkulasi adalah :
·      Pencapaian bangunan ( Pandangan dari jauh )
·      Jalan masuk ke dalam bangunan ( dari luar ke dalam )
·      Konfigurasi bentuk jalan ( urutan ruang - ruang )
 Sifat konfigurasi ialah mempengaruhi dan dipengaruhi pola organisasi ruang - ruang yang menghidupkannya. Konfigurasi sebuah jalan yang dapat memperkuat organisasi ruang dengan mensejajarkan polanya. Sekali berhasil membayangkan ke seluruh jalan di dalam sebuah bangunan, orientasi di dalam bangunan dan pengertian tentang tata letak ruangnya menjadi nyata.

Metode Pelaksanaan  
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu penggambaran suatu kondisi sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan (observasi) dan studi dokumen. Metode pelaksanaan yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan, sketsa dan pembuatan video mengenai hal hal penting terhadap objek serta pengamatan terhadap masalah masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya suvey lapangan didapat data data yang sistematis melalui kontak langsung dengan sirkulasi didalam bangunan. Pelaksanaan survey ini dilakukan secara langsung dan merekam fakta dengan apa adanya. Survey ini berfungsi untuk mendapatkan data berupa:
·         Menganalisis 6 sirkulasi bangunan
·         Membuat video tentang 6 sirkulasi tersebut
·         Mengsketsa 6 sirkulasi bangunan
·         Membuat laporan mengenai 6 sirkulasi yang diamati

Analisa Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan di 3 tempat yakni, Masjid Agung Annur, Living World, Suzuya dan Pustaka Wilayah. Di masjid Agung Annur kami mendapatkan sirkulasi linier. Di Living World kami medapatkan sirkulasi komposit, spiral dan radial. Di Suzuya kami mendapatkan sirkulasi grid. Dan di Pustaka Wilayah kami mendapatkan sirkulasi jaringan. Pada intinya setiap bangunan besar terdapat sirkulasi didalamnya, karna sirkulasi memiliki peran yang penting dalam sebuah bangunan.
Sirkulasi menggambarkan sebua pola pergerakan, baik kendaraan maupun pejalan kaki diatas dan disekitar tapak yang berpengaruh terhadap lamanya dan beban puncak bagi lalu lintas kendaraan dan pergerkan pejalan kaki. Sirkulasi merupakan gerak terusan ruang. Jalan sirkulasi diartikan sebagai tali yang terlihat menghubungkan ruang - ruang dalam maupun ruang luar, oleh karena itu kita bergerak dalam waktu melalui tahapan dari ruang.

Simpulan
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation”, yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada sirkulasi udara, sirkulasi ruang/ bangunan, dan sebagainya. Sistem sirkulasi dapat didefinisikan sebagai jalan lalu lalang dari jalan masuk di luar bangunan sampai masuk ke dalam bangunan. Dalam kaitannya dengan arsitektur, sirkulasi dapat diartikan sebagai hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lain, baik secara vertikal maupun horizontal.
Francis D. K. Ching (2008) menyatakan bahwa jalur pergerakan (sirkulasi) dapat dianggap sebagai elemen penyambung yang menghubungkan ruangan ruangan di dalam sebuah bangunan, atau yang menghubungkan serangkaian ruang luar dengan ruang dalam pada sebuah bangunan secara bersamaan. Komponen pokok sistem sirkulasi pada sebuah bangunan dapat mempengaruhi persepsi seseorang (pengguna) terhadap bentuk dan ruang pada sebuah bangunan.  Komponen pokok tersebut meliputi pencapaian, pintu masuk, konfigurasi jalur, hubungan jalur dengan ruang, dan bentuk ruang sirkulasi. Apabila kelima komponen tersebut benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan ketika merancang sebuah bangunan, maka, bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik, begitu juga dengan ruangan-ruangan yang ada di dalamnya.
Hal ini dikarenakan sirkulasi merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan bangunan, dan menjadi faktor kunci dalam menunjang fungsi sebuah bangunan, tak terkecuali pada salah satu bangunan yang ada di Pekanbaru, yakni Masjid Agung Annur, Living World, Suzuya dan Puswil.

Lesson and Learn

Juwandi; setelah saya mempelajari materi tentang sirkulasi ini, saya lebih mengenal sirkulasi apa saja yang ada disekitar saya. Sebelumnya saya berfikir bahwa tugas yang diberikan oleh ibu Rika Cheris yaitu mencari 6 sirkulasi yang ada dalam bentuk video ini sangat mudah, dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Karna dalam menentukan sirkulasi yang ada didalam mall atau tempat lainnya kita harus menyesuaikan tempat tersebut dengan teori teori yang ada, benarkah tempat itu mempunyai sirkulasi seperti yang ada dibuku atau tidak.

Saparudin: Menurut saya, saya merasa senang belajar seperti ini, mengetahui secara langsung tentang macam macam sirkulasi pada banguan yang telah kami survey bersama dengan metode pembelajaran seperti ini, saya merasa lebih memahami teori yang dicantumkan didalam buku D.K. Ching dan dijelaskan oleh ibu dosen yang cantik, dan metode pembelajaran  seperti ini memberi saya kesan betapa pentingnya kerja sama tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ditugas kali ini saya tidak terlalu banyak kontribusi dikarenakan saya tidak pintar. Kenapa saya tidak pintar karna saya bukan dukun yang pintar, saya hanya seseorang yang ingin mencoba.
Fajri Ramadhan; banyak yang saya petik dari perjalanan kami untuk mencari sirkulasi ini:
·   Saya belajar team work (kerja tim)
·   Kebersamaan, memanagement waktu
·   Dan saya bisa langsung belajar untuk menyandingkan teori dengan keadaan real dilapangan (karna dengan adanya kegiatan pembelajaran seperti ini, selain menambah soft skill, kita bias lebih menyikapi atau peduli pada lingkungan disekitar.
·  Bagi saya pembelajaran seperti ini sangat dibutuhkan, untuk menunjang kreativitas kami, karna kami belajar menganalisa, setelah itu berusaha untuk mencari solusi. Lalu mengumpulkan ide.
Desra Mellenia Saputri; kuliah lapangan adalah suatu cara pembelajaran yang paling saya suka karena di situ kita bisa melihat langsung objek yang akan dipelajari, mengembangkan pemikiran dan merangsang kreativitas karena kita menyaksikan dan membuktikan sendiri hal yang terjadi. Lalu kami aplikasikan dalam sebuah sketsa, laporan dan video mengenai sirkulasi yang ada. Dengan adanya kuliah lapangan ini saya semakin paham tentang macam macam sirkulasi yang ada pada bangunan. Dalam hal ini kami bekerja sama membangun team work yang luar biasa, tanpa kerja sama tim work laporan ini tidak akan terselesaikan.
Binsar Andreas; dengan adanya pembelajaran ini saya semmakin tau mengenai materi sirkulasi dan dengan ini juga bisa menambah wawasan kita mengenai sirkulasi.

Hasil silahkan cek disini : https://youtu.be/EWGt8OY-Z3k
DOKUMENTASI









Tidak ada komentar:

Posting Komentar