Jumat, 05 Juli 2019

TUGAS ACTIVE LEARNING SIRKULASI PADA LINGKUNGAN DAN KAWASAN (K4)


A.   ABSTRAK
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip-prinsip penyusunan yang dimiliki oleh Sejumlah bangunan terhadap pola penyebaran pengunjung. Pola sirkulasi yang menjadi fokus penelitian adalah sirkukasi pengunjung, dimana pola sirkulasi pengunjung akan dilihat secara detail sehingga akan diketahui suatu hubungan antara pola sirkulasi dengan keramain alur pengunjung. Pola sirkulasi itu sendiri terjadi karena adanya tata susunan ruang-ruang didalam pusat perbelanjaan yang diantara terdiri atas retail pertokoan beserta fasilitas lainnya. Ruang-ruang disusun sedemkian rupa, sehingga secara tidak langsung membentuk pola alur sirkulasi. Peletakan magnet ruang dalam pusat perelanjaan menentukan alur sirkulasi yang merata dalam bangunan. Setiap pusat perbelanjaan memiliki pola alur sirkuasi yang berbeda tergantung dari pola susunan ruangnya, karena sirkulasi ditentukan oleh pola susunan ruang.
Tempat-tempat yang kami kunjungi, yaitu :
1.    Masjid Agung An-nur
2.    Mall Ciputra
Yang dilakukan di sini ialah mencari data dengan menggunakan metode observasi/survei maupun metode dokumentasi untuk mendapatakan suatu sirkulasi yang ada pada tempat-tempat tersebut.

B.   LATAR BELAKANG

Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit, arsitektur dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan bangunan. Francis D. K. Ching (2008) mengatakan bahwa arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik, dan fungsi. Fungsi utama arsitektur adalah untuk memfasilitasi segala bentuk aktivitas manusia (pengguna), baik itu di dalam maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan dan perancangannya, sebuah lingkungan binaan (ruangan, bangunan, ataupun kawasan) harus memiliki sistem sirkulasi yang baik dan memadahi, agar aktivitas penggunanya dapat berlangsung dengan baik, lancar, dan nyaman.
Francis D. K. Ching (2008) menyatakan bahwa jalur pergerakan (sirkulasi) dapat dianggap sebagai elemen penyambung yang menghubungkan ruanganruangan di dalam sebuah bangunan, atau yang menghubungkan serangkaian ruang luar dengan ruang dalam pada sebuah bangunan secara bersamaan. Komponen pokok sistem sirkulasi pada sebuah bangunan dapat mempengaruhi persepsi seseorang (pengguna) terhadap bentuk dan ruang pada sebuah bangunan. Komponen pokok tersebut meliputi pencapaian, pintu masuk, konfigurasi jalur, hubungan jalur dengan ruang, dan bentuk ruang sirkulasi. Apabila kelima komponen tersebut benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan ketika merancang sebuah bangunan, maka, bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik, begitu juga dengan ruangan-ruangan yang ada di dalamnya. Hal ini dikarenakan sirkulasi merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan bangunan, dan menjadi faktor kunci dalam menunjang fungsi sebuah bangunan.
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation”, yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada sirkulasi udara, sirkulasi ruang/ bangunan, dan sebagainya. Sistem sirkulasi dapat didefinisikan sebagai jalan lalu lalang dari jalan masuk di luar bangunan sampai masuk ke dalam bangunan. Dalam kaitannya dengan arsitektur, sirkulasi dapat diartikan sebagai hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lain, baik secara vertikal maupun horizontal.

C.   LANDASAN TEORI
Sirkulasi melewati ruang adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya. Pada sirkulasi melewati ruang, pertukaran udara yang dari arah luar dapat langsung melewati ke dalam ruangan . Pada sirkulasi yang melewati ruang, intregeritas setiap ruang di pertahankan dan konfigurasi jalurnya fleksibel. Untuk menghubungkan jalan utama dengan ruang-ruang dapat digunakan ruang perantara .
    Sirkulasi yang melewati ruang banyak dibuat dengan dinding yang di buat terbuka untuk sirkulasi aktivitas. Untuk sirkulasi udara di buat dengan ventilasi-ventilasi pada bangunan tersebut.
    Seluruh jalur pergerakan, entah itu manusia, mobil, barang, atau jasa, secara ilmiah adalah linear. Dan seluruh jalur tersebut memiliki sebuah titik awal, yang darinya kita dibawa melalui suatu tahapan ruang-ruang hingga menuju tujuan kita. Kontur sebuah jalur tergantung pada moda transportasi kita. Jika kita sebagai pejalan kaki dapat membelok, berhenti sejenak, berhenti, dan beristirahat sesuka hati kita. Maka sebuah sepeda memiliki kebebasan yang lebih sedikit, dan sebuah mobil lebih tidak bebas lagi dalam merubah laju dan arahnya secara tiba-tiba. Tapi menariknya, jika sebuah kendaraan beroda mungkin saja membutuhkan sebuah jalur berkontur halus yang merefleksikan radius putarnya, justru lebar jalur tersebut dapat disesuaikan terhadap dimensi-dimensinya dengan tepat. Sebalikannya, pejalan kaki, meskipun dapat menolerir perubahan arah yang mendadak, malah membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan dimensi-dimensi fisiknya serta kebebasan memilih yang lebih besar selama menjalani sebuah jalur.
KONFIGURASI JALUR
secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola sirkulasi sebagai berikut:

1.    Konfigurasi Linier,
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang.  Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).

2.  Konfigurasi Radial,
memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama.





3.    Konfigurasi Spiral (Berputar),
Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah.




4.    Konfigurasi grid,
terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat.




5.    Konfigurasi Jaringan,
yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang.





6.    Komposit Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya mempunyai suatu kombinasi dari pola-pola di atas. Untuk menghindarkan terbentuknya orientasi yang membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan panjangnya.

    Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan macam dan jumlah lalulintas yang ditampungnya. Sebuah jalan yang sempit dan tertutup akan merangsang gerak. Sebuah jalan yang diperlebar tidak hanya untuk menampung lebih banyak lalulintas, tetapi untuk menciptakan tempat-tempat perhentian, untuk beristirahat, atau menikmati pemandangan. Jalan dapat diperbesar dengan meleburkannya dengan ruang-ruang yang ditembusnya. Di dalam sebuah ruang yang luas, sebuah jalan dapat berbentuk bebas, tanpa bentuk atau batasan, dan ditentukan oleh aktivitas di dalam ruangnya.
    Pada kenyataannya sebuah bangunan umumnya membuat konbinasi dari pola-po!a di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan, serta tempat untuk sirkulasi vertikal. Untuk menghindarl timbulnya orlentasi yang membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.



D.   METODE PELAKSANAAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan survey, yaitu membuat gambaran dan paparan serta menggali secara cermat dan mendalam tentang bagaimana karakteristik ruang dalam perencanaan tata letak, konfigurasi dan interaksi ruang yang ada.
Metode pengumpulan data dilakukan antara lain pengumpulan data primer melalui survey, observasi, wawancara ( indept interview ) dan data sekunder berupa informasi tulisan, , buku-buku dan studi literature. Dalam teknik analisisnya digunakan analisis deskriptif, komparatif dan Inferensial dengan data dari literature, video, dan foto kolase.
Metode pelaksanaan ini berdasarkan atas metode deskriptif analisis. Metode ini berupa paparan/deskripsi yang terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang di kerjakan. Analisa data bisa dilakukan secara kuantitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan, pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap sekelompok data.

E.    ANALISIS PELAKSANAAN

Pengumpulan Data
       Tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Data yang dianalisis untuk pelaksanaan ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data primer dan data sekunder, digunakan metode yang akan di jelaskan sebagai berikut.

1.    Data Primer
Merupakan data yang diperoleh melalui proses pengambilan data secara langsung pada lokasi, dengan cara sebagai berikut :
a)    Metode Observasi
       Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis mengenai hal-hal penting terhadap objek serta pengamatan terhadap masalah-masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya survei lapangan di dapat data-data sistematis melalui kontak langsung dengan sirkulasi dilokasi tersebut, yaitu dengan melakukan identifikasi karakter-karakter sirkulasi guna mengetahui kependudukannya terhadap bangunan. Pelaksanaan survei ini dilaksanakan secara langsung. Survei ini berfungsi untuk mendapatkan data berupa :
Ø  Kondisi bentuk sirkulasi
Ø  Pengamatan aktifitas, dokumentasi gambar atau video dengan mengunakan kamera DSLR atau Smartphone
b)    Metode Dokumentasi
      Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil gambar dari objek yang teliti. Pengambilan gambar objek dilakukan dengan mengunakan kamera DSLR /Smartphone atau dengan sketsa gambar. Metode ini dilakukan untuk memperkuat metode sebelumnya, yaitu metode observasi atau survei, agar lebih jelas dalam pengumpulan data-data yang akan digunakan dalam analisis.

2.    Data Sekunder
Yaitu informasi atau data yang berkaitan langsung dengan objek perancangan tapi sangat mendukung program perancangan, meliputi :
a)    Studi Pustaka / Studi Literature
    Metode pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan atau mengambil dari literatur-literatur yang ada di buku-buku maupun internet sebagai sumber bacaan dan referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang diperoleh dari studi pustaka ini, baik dari teori, pendapat ahli, serta  peraturan dan kebijakan pemerintah menjadi dasar perencanaan sehingga dapat memperdalam analisa. 
b)    Studi Komparasi
    Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai sirkulasi sejenis dan tema sejenis yang ada.
Dalam pengumpulan data dan pengolahan data, data sekunder diperoleh tanpa pengamatan langsung tetapi menunjang proses kajian terhadap permasalahan. Data-data tersebut diolah dan dianalisa hingga diperoleh alternatif konsep.
Pengumpulan data kondisi eksisting terhadap unsur-unsur yang ada di lokasi, berikut interaksinya sehingga memunculkan masalah yang lebih spesifik. Evaluasi dilakukan melalui tahap informasi kondisi sirkulasi, daya dukung tapak dan lingkungan berikut potensinya.


KESIMPULAN
Dari kajian dan hasil analisis teori yang terkait terhadap kondisi lapangan, dapat disimpulkan bahwa kenyataan dilapangan menunjukan terhadap hubungan yang positif dan signifikan dari setiap pelayanan sirkulasi dengan bentuknya. Hubungan pelayanan sirkulasi yang meliputi fasilitas fisik layanan sirkulasi, kecepatan pelayanan sirkulasi, kemudahan. Sirkulasi pada arsitektur merupakan urutan ruang yang akan memberi pengaruh terhadap ruangan sebelum atau sesudahnya. Desain sirkulasi ruang dalam sebuah bangunan harus dapat digunakan sebagai sarana sirkulasi sehari-hari. Sirkulasi ruang dalam pada umumnya berpola grid sebagai hasil pengelompokan kegiatan yang diwadahinya.
Pola grid memiliki banyak persimpangan sehingga orientasi penghuni bangunan yang melakukan proses sirkulasi dan evakuasi dapat hilang. Guna mengatasi hal ini desain jalur sirkulasi dapat dibagi menjadi jalur koridor primer dan sekunder dalam pola yang sesederhana mungkin. Jalur koridor primer dan sekunder dibentuk melalui desain geometri dengan perbedaan lebar jalur. Geometri koridor juga meliputi panjang koridor yang aman untuk mencapai tangga dan pintu keluar terdekat tanpa koridor buntu untuk menghindari kepanikan jika terjadi keadaan darurat di bangunan tersebut.




LESSON AND LEARN

Bayhaki : Saya belajar mengenai teamwork , tidak egois dan menghargai pendapat orang lain , saya juga belajar membagi waktu karena mengerjakan tugas ini menggunakan metode survey yang memakan banyak waktu . Meningkat kepekaan dan rasa terhadap lingkungan sekitar.
Fadry Fadhli Maulana Ikhsan : Sirkulasi ruang merupakan urutan ruang yang memberikan pengaruh Terhadap ruang sebelum dan sesudahnya. Maka dari itu sirkulasi ruang sangat lah penting karena sirkulasi ruang tersebut merupakan penghubung antar ruang-ruang yang ada di suatu bangunan. Dalam mengerjakan tugas ini saya bisa mengenal apa itu sirkulasi melalui metode survei, dan saya bisa belajar dalam membuat laporan serta belajar kerjasama tim, belajar me-manage waktu, dan belajar berpikir kritis.
MHD. Ariyadi Saputra : Mengerjakan tugas ini memakan banyak waktu dan memaksa Saya untuk belajar menghargai waktu, Saya juga belajar kerjasama tim,  Saya banyak belajar hal hal yang dulunya Saya anggap tidak penting ternyata sangat penting untuk dipikirkan, mengajarkan Saya untuk selalu banyak melihat dan berpikir kritis bagaimana menata ruang yang baik, ngapa bentuknya harus gini? Ngapa tak gini aja? Untuk penataan ruang akan terasa lebih mudah jika memahami betul fungsi dan kebutuhan ruang tersebut dan Saya lebih memahami jika melihat langsung bentuknya bukan hanya sekedar penjelasan di buku saja.
Rahmatan Firdaus : Sirkulasi ruang merupakan hal yang paling penting, jika tidak adanya sirkulasi di ruang atau sirkulasi tak tertata di suatu ruang dapat mengakibatkan kekacauan pada ruang dan tak tertatanya ruang sehingga orang" yg merasakan kebingungan diruangan tersebut, di pelajaran sirkulasi ini saya mendapatkan pengalaman bagaimana menata ruang yg baik dan efisien untuk ruang yang kecil dan ruang besar, dan dalam penataan ini merupakan hal yang tak mudah untuk di lakukan jika kita tak memahami betul kebutuhan ruang dan fungsi utama ruang tersebut.

Untuk hasil silahkan kunjungi : https://youtu.be/lA4XF0uxI30

DOKUMENTASI


- GRID

- JARINGAN

1 komentar: